jangka sorong analog

4 Jenis Jangka Sorong untuk Pengukuran Presisi: Apa Bedanya?

Jangka sorong adalah salah satu alat ukur yang sangat penting di berbagai bidang teknik dan manufaktur. Dari jenis analog hingga digital, alat ini dirancang untuk menghasilkan pengukuran dengan tingkat presisi yang tinggi, sehingga sangat berguna dalam pengukuran panjang, diameter, dan kedalaman objek. Salah satu jenis yang paling umum digunakan adalah jangka sorong analog, yang banyak disukai karena ketahanannya dan kemudahan penggunaannya tanpa ketergantungan pada baterai atau listrik. Artikel ini akan membahas sejarah jangka sorong, jenis-jenis yang perlu Anda ketahui, dan cara perawatannya agar tetap awet dan akurat.

Sejarah Jangka Sorong

jangka sorong analog
Sumber : freepik

Jangka sorong memiliki sejarah panjang sebagai alat pengukuran presisi. Konsep jangka sorong pertama kali muncul sejak ratusan tahun yang lalu ketika manusia mulai membutuhkan alat untuk mengukur dimensi dengan akurasi tinggi. Jangka sorong awal terbuat dari bahan sederhana dan berkembang menjadi alat yang lebih canggih seiring dengan kemajuan teknologi. Alat ini berkembang menjadi beberapa jenis seperti jangka sorong manual, digital, dan analog yang banyak digunakan saat ini.

Jangka sorong analog tetap populer karena kemampuannya memberikan pengukuran presisi tanpa bergantung pada baterai atau komponen digital. Desainnya yang sederhana dan andal membuat alat ini ideal untuk pekerjaan di berbagai lingkungan yang membutuhkan keakuratan, terutama di luar ruangan atau di lapangan.

Baca juga : 6 Tips Merawat Jangka Sorong agar Tetap Akurat dan Awet

4 Jenis Jangka Sorong

Saat ini, terdapat beberapa jenis jangka sorong yang memiliki kelebihan dan kelemahan masing-masing. Berikut adalah empat jenis jangka sorong yang paling umum:

1. Jangka Sorong Manual

Jangka sorong manual adalah jenis jangka sorong paling dasar yang menggunakan skala vernier untuk menghasilkan pengukuran presisi. Untuk membacanya, pengguna perlu menyesuaikan dan membaca skala secara manual. Meskipun proses pembacaan ini membutuhkan ketelitian dan latihan, jangka sorong manual tetap populer karena keandalannya dan tidak memerlukan baterai.

2. Jangka Sorong Digital

Jangka sorong digital dilengkapi dengan layar digital yang menampilkan hasil pengukuran secara langsung. Alat ini sangat memudahkan pengguna, terutama mereka yang mungkin kesulitan membaca skala vernier pada jangka sorong manual. Namun, kelemahannya adalah ketergantungannya pada baterai, sehingga perlu perawatan ekstra agar tidak mati di tengah penggunaan penting.

3. Jangka Sorong Analog

Jangka sorong analog merupakan salah satu pilihan terbaik bagi mereka yang membutuhkan alat pengukur presisi yang tidak bergantung pada sumber daya listrik. Alat ini dilengkapi dengan jarum atau dial yang menunjukkan hasil pengukuran. Dengan begitu, pengguna dapat membaca hasilnya dengan lebih cepat dan tepat. Jangka sorong analog sangat berguna dalam lingkungan yang mengharuskan alat yang andal dan tahan lama, seperti di pabrik atau bengkel.

4. Jangka Sorong Alur Dalam

Jenis ini dirancang khusus untuk mengukur kedalaman atau dimensi di bagian dalam objek yang memiliki alur. Dengan desain yang lebih ramping, jangka sorong alur dalam memungkinkan pengguna untuk melakukan pengukuran pada bagian yang tidak dapat dijangkau oleh jangka sorong biasa. Jenis ini sering digunakan dalam pengukuran komponen mesin atau objek yang memiliki bentuk kompleks.

jangka sorong analog
Sumber : freepik

4 Tips Merawat Jangka Sorong

Agar jangka sorong tetap dalam kondisi baik dan memberikan hasil pengukuran yang akurat, perlu dilakukan perawatan secara rutin. Berikut adalah beberapa tips yang bisa Anda lakukan:

1. Lindungi dari Debu dan Kotoran

Debu dan kotoran dapat memengaruhi presisi jangka sorong, terutama jika partikel kecil masuk ke mekanisme pengukuran. Pastikan untuk selalu membersihkan jangka sorong setelah digunakan dan simpan dalam kotak atau wadah pelindung yang aman. Membersihkan jangka sorong secara rutin juga membantu mencegah kerusakan pada skala atau jarum pengukur.

2. Hindari Benturan

Jangka sorong adalah alat yang sensitif, sehingga benturan atau jatuh dari ketinggian dapat merusak akurasinya. Pastikan untuk selalu menyimpan jangka sorong di tempat yang aman dan jauh dari potensi benturan keras. Sebuah benturan kecil saja bisa mempengaruhi akurasi pengukuran yang dihasilkan oleh alat ini.

3. Kalibrasi Berkala

Untuk memastikan keakuratan jangka sorong, lakukan kalibrasi secara berkala. Proses ini membantu memeriksa apakah alat masih dapat memberikan pengukuran yang tepat atau perlu disesuaikan. Kalibrasi dapat dilakukan secara mandiri dengan alat bantu kalibrasi, atau di tempat kalibrasi profesional untuk hasil yang lebih baik.

4. Hindari Kontak dengan Benda Tumpul

Penggunaan jangka sorong pada permukaan keras atau tajam dapat merusak ujung pengukur dan mengurangi presisi alat. Hindari penggunaan jangka sorong untuk mengukur objek yang kasar atau keras, dan gunakan alat ukur yang lebih sesuai jika perlu mengukur benda yang berpotensi merusak jangka sorong.

jangka sorong analog
Sumber : freepik

Kesimpulan

Jangka sorong analog merupakan alat ukur yang sangat penting dan andal dalam berbagai aplikasi pengukuran. Meskipun teknologi digital semakin banyak digunakan, jangka sorong analog tetap menjadi pilihan populer karena kemudahan penggunaannya, keandalannya, dan ketahanannya. Dengan memahami cara kerja dan jenis-jenis jangka sorong, serta menerapkan tips perawatan yang tepat, Anda dapat memastikan jangka sorong tetap akurat dan awet dalam jangka panjang. Investasi dalam jangka sorong yang dirawat dengan baik akan sangat berharga untuk menunjang pekerjaan teknik dan manufaktur Anda.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *